Tips sehat masak indomie:
buka mienya, kasih air panas...! Ingat air panas dari dispenser aqua! Baru dimasak sampai mendidih. Jangan lebih dari 1 menit! Setelah itu masukkan bumbunya. Aduk2... Tunggu 5 menit...
Lalu masak nasi goreng. Setelah nasi goreng matang, buang mienya ...makan nasi gorengnya.....
just Kidding gan ahh,..
no bata pleaseee,..
OK de gan,..sekarang ane seriuss,.
Ane yakin banyak di antara Agan yang sering mengkonsumsi mie instant, terutama mungkin anak kos, banyak alasan mengapa mie instant termasuk ‘makanan favorit’, antara lain: praktis (mudah & cepat masaknya, praktis dibawa ke mana saja), hemat, enak, murah, ada pula yang karena ingin saja untuk memakannya.
Tapi mie instant yang bisa tersimpan lama ini otomatis mengandung berbagai bahan termasuk pengawet dan MSG, juga mengandung lilin yang melapisi lapisan mie nya.
Hal ini diperparah dengan cara masak kita yang salah, biasanya kita memasak mie instant dengan memasukkan mie ke dalam air mendidih, memasukkan bumbunya, kemudian memasaknya selama 3 menit.
Cara tersebut sesungguhnya salah gan, karena begitu MSG (Monosodium Glutamate) yang dikandung bumbu instant itu mengubah molekulnya. Inilah yang menjadikannya toksin (racun) dalam tubuh.
Selain itu, mie instant dilapisi zat lilin (wax). Tubuh kita memerlukan 4-5 hari untuk mengeluarkannya dari sistem pencernaan kita.
Nah, berikut ini, cara yang lebih baik memasak mie instant:
Masak mie instant dalam panci.
Begitu mie masak, angkat mie dan tiriskan, buang airnya yang mengandung lilin itu.
Ambil air dan didihkan, kemudian masukkan mie yang sudah matang tersebut dan matikan api.
Masukkan bumbu dan bahan lain. Mie siap disajikan.
begitu gan,.semoga bermanfaat,
ini dia anak SMP DI Lombok penemu sepatu listrik peraih emas di taiwan(+Pic)
Posted In
berita
- 02.20 - 0
komentar
Taiwan [Sasak.Org] Berdasarkan keterangan dari koresponden komunitas sasak Jumat langsung dari Tainan-Taiwan, Pelajar SMP dari NTB raih emas di acara Asian Young Inventions of Energy Exhibition (AYEE 2010) yang diadakan di Taiwan.
Dalam kesempatan ini, tim Indonesia dibawah binaan LIPI mengirimkan tiga inventor muda indonesia untuk mewakili Indonesia dalam lomba tersebut.Tidak tanggung, tanggung yang ikut mendampingi adalah adalah Kepala LIPI yang baru Prof. Lukman Hakim dan Kepala Biro Kerja Sama dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan Teknologi Dr. Dedi Setia Permana. Dalam acara ini LIPI mengirimkan tim beranggotakan 3 pelajar Indonesia yaitu Dewi Lestari (pelajar SMA asal Bulukumba, Sulawesi Selatan), Safira Dwi Tyas Putri ( Pelajar SMP asal Lombok, NTB) dan Muhammad Wildan Yahya (Pelajar SMA asal Kediri, Jawa Timur). Mereka adalah pemenang kompetisi serupa di tanah air yang diadakan tahun lalu. Safira Dwi Tyas Putri merupakan siswi SMPN 1 Aikmel, Lombok Timur, NTB.
Di acara perdana yg diikuti oleh sejumlah pelajar dari Indonesia, Malaysia, Hongkong, Korea Selatan, dan Taiwan ini, pelajar-pelajar Indonesia ini mengukir prestasi yang cukup menggembirakan. Safira Dwi Tyas Putri, yg biasa di sapa Putri, berhasil memperoleh medali emas untuk karyanya tentang battery charger, semacam generator listrik sederhana yg dipasang di sepatu dengan karya tulis "Sepatu Sumber Energi Listrik".
Dengan teknologi ini, pengguna bisa menge-charge baterai handphone sambil berjalan menggunakan sepatu tersebut. Sementara Wildan membawakan inovasi mengenai produksi 4 buah produk (biodiesel, bioethanol, biogas dan pupuk organik) dari kelapa melalui pengolahan bertingkat secara terintegrasi, memperoleh medali perak untuk kategori pelajar SMA.
Sementara Dewi memperoleh medali perunggu utk karyanya tentang produksi biofuel dan briket dari kelapa. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan dan semoga terus berlanjut di masa-masa mendatang. Sore ini rombongan meluncur ke Taipei dan sesuai jadwal mereka akan kembali ke tanah air selasa pagi. Semoga prestasi yang diraih putra-putri terbaik indonesia ini bisatetap dipertahankan dan diikuti oleh pelajar-pelajar lainnya.
Dalam kesempatan ini, tim Indonesia dibawah binaan LIPI mengirimkan tiga inventor muda indonesia untuk mewakili Indonesia dalam lomba tersebut.Tidak tanggung, tanggung yang ikut mendampingi adalah adalah Kepala LIPI yang baru Prof. Lukman Hakim dan Kepala Biro Kerja Sama dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan Teknologi Dr. Dedi Setia Permana. Dalam acara ini LIPI mengirimkan tim beranggotakan 3 pelajar Indonesia yaitu Dewi Lestari (pelajar SMA asal Bulukumba, Sulawesi Selatan), Safira Dwi Tyas Putri ( Pelajar SMP asal Lombok, NTB) dan Muhammad Wildan Yahya (Pelajar SMA asal Kediri, Jawa Timur). Mereka adalah pemenang kompetisi serupa di tanah air yang diadakan tahun lalu. Safira Dwi Tyas Putri merupakan siswi SMPN 1 Aikmel, Lombok Timur, NTB.
Di acara perdana yg diikuti oleh sejumlah pelajar dari Indonesia, Malaysia, Hongkong, Korea Selatan, dan Taiwan ini, pelajar-pelajar Indonesia ini mengukir prestasi yang cukup menggembirakan. Safira Dwi Tyas Putri, yg biasa di sapa Putri, berhasil memperoleh medali emas untuk karyanya tentang battery charger, semacam generator listrik sederhana yg dipasang di sepatu dengan karya tulis "Sepatu Sumber Energi Listrik".
Dengan teknologi ini, pengguna bisa menge-charge baterai handphone sambil berjalan menggunakan sepatu tersebut. Sementara Wildan membawakan inovasi mengenai produksi 4 buah produk (biodiesel, bioethanol, biogas dan pupuk organik) dari kelapa melalui pengolahan bertingkat secara terintegrasi, memperoleh medali perak untuk kategori pelajar SMA.
Sementara Dewi memperoleh medali perunggu utk karyanya tentang produksi biofuel dan briket dari kelapa. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan dan semoga terus berlanjut di masa-masa mendatang. Sore ini rombongan meluncur ke Taipei dan sesuai jadwal mereka akan kembali ke tanah air selasa pagi. Semoga prestasi yang diraih putra-putri terbaik indonesia ini bisatetap dipertahankan dan diikuti oleh pelajar-pelajar lainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)